TKI di London, Upah Rp35 Juta dan Sebuah Mobil

info media

Dilansir dari situs BBC Indonesia, Senin 13 Juni 2016, dia adalah Musiri, seorang tenaga kerja wanita asal Bojonegoro, Jawa Timur. Awalnya, dia menjadi buruh migran pada tahun 2008 dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga dokter asal Mesir yang menetap di London. Bayarannya sebagai asisten rumah tangga ini sangat kecil, yaitu 110 poundsterling atau Rp2,1 juta. Jumlah ini sangat rendah untuk standar gaji di negara maju seperti Inggris.
Pada 2010, dia kabur dan mendapatkan majikan baru. Sejak saat itu, kondisinya berubah. Bayaran yang diterimanya dari majikan barunya, keluarga pengusaha asal Libanon, sebesar 1.800 poundsterling atau Rp35 juta per bulan.
Musiri patut bersyukur. Bayaran ini melebihi gaji standar nasional di Inggris yaitu 1.152 poundsterling atau Rp23 juta per bulan jika menggunakan patokan upah minimal sebesar 7,2 poundsterling atau Rp135,89 per jam dan bekerja selama 40 jam per minggu. Namun, gaji tesebut belum dipotong pajak, transportasi, sewa rumah, dan biaya hidup lainnya yang tergolong mahal di London.
Dengan bayaran yang lumayan itu, Musiri bersyukur bisa melakukan banyak hal di Bojonegoro. Dia bisa menyekolahkan kedua putrinya hingga kuliah dan memmbantu mengangkat ekonomi kedua orang tuanya.
"Selain itu, (gaji) saya buat beli rumah, sepeda motor untuk 2 anak saya dan 2 keponakan saya, dan tanah. Alhamdulillah, senang," kata dia.
Musiri pun juga membuat tabungan untuk menyimpan semua jerih payahnya dan mengumpulkan uangnya untuk membeli mobil. Dengan mobil barunya nanti, wanita ini berharap bisa menyetir sendiri dari rumah kontrakannya ke rumah majikan yang berada di apartemen mewah yang menghadap Sungai Thames, London.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "TKI di London, Upah Rp35 Juta dan Sebuah Mobil"